Jurnal Penelitian Psikologi

Dinamika Psikologis Anak Remaja Awal Pengguna Media Sosial

2024-04-23T05:30:50+00:00

Penggunaan media sosial adalah fenomena yang sekarang ini terjadi di beberapa fase perkembangan manusia khususnya perkembangan masa remaja awal. Sebagian besar anak remaja generasi sekarang tumbuh dan berkembang lebih banyak di rumah dengan ditemani berbagai media. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan dinamika psikologis pengguna media sosial pada anak remaja awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini melibatkan empat informan. Pemilihan informan didasarkan atas purposive sampling. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode theoretical coding. Theoretical coding tersebut terdiri dari koding terbuka (open coding), koding aksial (axial coding), dan koding selektif (selective coding). Pemeriksaan data dalam penelitian ini didasarkan pada empat kriteria, yaitu derajat kepercayaan atau kredibilitas (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian atau konfirmabilitas (confirmability). Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja awal pengguna media sosial dipengaruhi handphone dengan fasilitas foto dan video yang menarik. Bagi remaja awal, media sosial berperan sebagai media untuk menghibur diri, sebagai hiburan, media sosial berperan dalam pengakuan dari orang lain, untuk media perluasan diri dalam mengembangkan minat pribadi, media sosial untuk menemukan figur idola, media sosial untuk memperluas pertemanan, media sosial untuk mencurahkan isi hati, media sosial untuk populeritas dan media sosial untuk penyemangat diri.

Investigasi Kualitas Properti Psikometri General Health Questionnaire-28 Menggunakan Rasch Model

2024-04-23T05:27:14+00:00

General Health Questionnaire-28 (GHQ-28) adalah instrumen multidimensional yang digunakan untuk mengidentifikasi gangguan kesehatan fisik dan mental minor pada kalangan umum, seperti simptom fisik, kecemasan & insomnia, disfungsi sosial, dan depresi. Informasi yang membahas psikometri properti instrumen GHQ-28 di Indonesia masih sangat terbatas, sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas psikometri GHQ-28 secara rinci dengan mengaplikasikan pemodelan Rasch. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional design. Sebanyak 283 mahasiswa strata satu yang didapatkan dengan convinience sampling berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan untuk empat subskala pada GHQ-28 memiliki kualitas properti psikometri yang baik serta menunjukkan dua item terindikasi bias gender. Secara umum, 26 dari 28 item dari GHQ-28 layak digunakan sebagai instrumen untuk proses skrining kesehatan mental di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diimplikasikan adanya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, sehingga diperlukan norma yang disesuaikan dari penggunaan 26 item GHQ-28.

Gambaran Resiliensi Mahasiswa Program Studi Sarjana Tingkat Awal

2024-04-30T07:12:27+00:00

Tingkat daya juang atau adversity quotient merupakan hal yang penting dimiliki oleh mahasiswa untuk dapat menghadapi kesulitan dan tantangan yang berhubungan dengan akademis dan non-akademis. Adversity sering kali dikaitkan dengan kemampuan individu yang dihubungkan dengan kemampuan pembelajaran dan perkembangan kemampuan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil mahasiswa tingkat awal di salah satu universitas swasta A di Bali. Penelitian ini melibatkan 214 mahasiswa semester satu dan tiga dari 13 program studi jenjang sarjana (S1). Hasilnya menunjukkan secara umum, daya juang mahasiswa berada pada kategori sedang. Sementara lainnya adalah kategori sangat rendah hingga tinggi. Hasil analisis dengan chi-square menyatakan bahwa ada perbedaan Adversity Quotient (AQ) berdasarkan program studi sedangkan tidak ada perbedaan skor AQ berdasarkan semester.

Work Engagement Tenaga Kesehatan ditinjau dari Hardiness

2024-04-27T17:17:49+00:00

Work Engagement merupakan faktor krusial bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Peningkatan Work Engagement diawali dari sumber daya manusia, yaitu hardiness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hardiness dan work engagement di kalangan tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Trimoharjo. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan sampel berjumlah 102 tenaga kesehatan. Skala hardiness dan work engagement menjadi instrumen yang dipakai dalam penelitian, dan teknik analisis Pearson Product Moment. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan adanya korelasi positif yang signifikan antara hardiness dan work engagement pada tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Trimoharjo. Temuan ini mengimplikasikan bahwa tenaga kesehatan dengan ketahanan mental yang baik mampu menghadapi beragam efek negatif, seperti kelelahan fisik dan emosional, sehingga dapat mempertahankan kesehatan mental mereka dalam menjalankan tugas pekerjaan.

Peran Motivasional Self-Talk pada Mahasiswa-Atlet yang Mengalami Kecemasan Pra-Pertandingan

2024-04-23T05:25:22+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-talk motivasional dan kecemasan pra-pertandingan pada mahasiswa atlet FIKK Universitas Negeri Makassar. Kecemasan adalah kondisi psikologis tidak nyaman dikarenakan adanya stressor yang diterima saat melakukan sebuah aktivitas atau tugas dalam kondisi tertekan atau di bawah tekanan. Untuk mengatasi tekanan tersebut, seorang atlet bisa melakukan self-talk motivasional sebagai perilaku berbicara kepada diri sendiri dengan menggunakan kata-kata, isyarat atau tanda (clue) motivasional untuk meningkatkan motivasi individu. Sebanyak 71 mahasiswa-atlet terlibat dalam penelitian ini dengan teknik purposive random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Sport Anxiety Scale-2 (SAS-2) dan The Automatic Self-Talk Questionnaire (ASTQ). Hasil uji hipotesis analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-talk motivasional dengan kecemasan sebelum pertandingan mahasiswa-atlet yang berarti bahwa semakin tinggi skor self-talk motivasional maka semakin rendah kecemasan yang dialami oleh mahasiswa-atlet FIKK UNM.

Bagaimana Kebahagiaan Remaja di SOS Children’s Villages Meulaboh ditinjau dari Self-Compassion?

2024-04-23T05:18:29+00:00

Remaja yang berada di Save Our Soul (SOS) Meulaboh cenderung kurang bahagia karena merasa tidak berharga, sulit melupakan masa lalunya, sering menyendiri, merasa sedih, kesepian dan tidak nyaman.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kebahagiaan pada remaja SOS Children’s Villages Meulaboh ditinjau dari Self-Compassion. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh dengan mengambil semua populasi yaitu 60 remaja, yang terdiri dari 24 laki-laki dan 36 perempuan. Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur kebahagian dan self-compassion yang disusun oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi self-compassion terhadap kebahagiaan dengan nilai signifikan koefisien korelasi r = 0,472 dengan signifikansi 0,000. Selain itu, self-compassion memberikan sumbangan terhadap kebahagiaan pada anak-anak di SOS Children’s Villages Meulaboh sebesar 22%. Implikasi dalam penelitian ini memberikan pengaruh cukup besar pada kebahagiaan remaja panti asuhan di SOS Children’s Villages Meulaboh.